Senin, Februari 14, 2011

Kabut Lawu

Hujan di kampus, mungkin juga di mana-mana. Selama 9 hari terserang batuk bawaan dari gunung Lawu. Mencoba untuk searching sebenarnya jenis apa batukku ini. tapi alasann-alasannya tidak terlalu kuat untuk mengatakan bahwa ini ada edema paru. Edema paru menyerang pada ketinggian 3000mdpl sedangkan aku hanya berada di 1800-2400an mdpl. Meskipun suhunya sangat dingin (kabarnya sering kali mencapai minus) dan uap air sangat tebal karena memang sedang badai. Aku sendiri entah mengapa tidak ingin mendengar apa kata dokter, dan membiarkan batuk ini tak terobati.

Selama 9 hari itu pula melewati hari-hari malas tanpa produktivitas. Tidak banyak motret, tujuannya banyak istirahat agar fisik cepat kembali normal tapi hari-hari membosannkan semakin membuatku stress.

pulang ke jogja cuci scan hasil potretan, dan mengecek kamera yang lesanya ngembun...ouwh ternyata ga ada yang hasilnya kinclong. But it's ok. pelajaran berharga kalo motert di udara dingin lagi. Jangan biarkan lensa mengembun lagi karena itu merusak dan menyebabkan kamera tidak dapat digunakan hingga beberapa hari kemudian. Kecuali jika punya lensa cadangan.

Mulai dari solo yang udaranya panas air merembes dari lensa dan body seperti es lilin yang mulai leleh. Membuatku cemas bukan saja karena airnya yang keluar tapi karena fogg di dalam lensa tak juga hilang. Otomatis di solo tidak bisa motret sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar