Jumat, Februari 11, 2011

Ratu Boko




Kraton Ratu Boko (yang menurut saya lebih mirip bangunan candi,  apa bedanya candi dan kraton jaman itu saya juga tidak tahu) merupakan bangunan yang sangat memikat. Pada pagi hari saya ke sana dan merasakan mendaki ke atas bukit saya membayangkan bagaimana pada jaman itu para abdi kraton menyiapkan air untuk para pejabat kerajaan. Mengingat tempatnya yang berada di atas bukit sehingga kemungkinan air harus di suplay dari daerah yang lebih rendah, dan mungkinkah Sang Raja adalah orang dibenci abdi kraton karena harus selalu memikul air dari bawah hingga atas bukit. Kenyataan yang sebenarnya bagaimana, saya tidak tahu. Karena memang tidak terlalu banyak catatan mengenai Keraton Ratu Boko ini.

Keraton Ratu Boko ini letaknya sekitar 2 km dari candi Prambanan. Tidak terlalu jauh memang. Jalan kakipun tidak akan sapai 1 jam (itu pun kalau mau). Mana yang lebih tua antara Keraton Ratu Boko dan candi Prambanan saya juga tidak tahu (kemungkinan Ratu Boko yang lebih tua). Alasannya apa saya bilang Ratu Boko lebih tua? Tanya aja sama ahlinya or kalo ga sabar nunggu ketemu arkeolog silakan cari-cari sumber yang lain….:P.

Pagi itu saat saya beristirahat di gua ‘Lelaki’ atau disebut dengan gua Yoni tiba-tiba seorang kakek muncul dan ikut ngobrol dengan saya dan kawan saya. Saya lahir Selasa Wage. Katanya saya cantik, huahahaha…..(dalam hati bilang amin), rejeki saya bakal lancar….. huahahaha lagi (dalam hati bilang amin juga). Tidak ada hubungannya dengan keraton Ratu Boko. Beliau bilang di sebelah timur ada kolam-kolam ada yang bentuknya bulat dan ada yang kotak dan di sekitar kolam ada tulisan dilarang mandi dan cuci (tidak ada tulisan dilarang kencing dan cebok :p) nah kolam itu dalamnya mencapai 20 meteran (saya tidak tahu betul tidaknya, saya belum menemukan catatan tentang kedalaman kolam itu) pernah ada beberapa korban yang kecemplung kolam itu hingga akhirnya mati tenggelam (menurut beliau sudah ada 7 orang) sehingga dilarang mandi dan cuci di situ (kenapa tidak ditulis aja “dilarang mati kecemplung kolam” gitu?).

Akhirnya saya turun dari Keraton Ratu Boko, sebenarnya saya ingin sekalian ke candi ijo tapi ternyata kawan saya ngantuk berat jadi cita-cita ke candi ijo ditunda hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

2 komentar:

  1. Mau komentar apa?
    Saya tidak tahu.... karena banyak tidak tahunya ditulisan ini... hehehee... piisss...

    asdb

    BalasHapus
  2. jangan-janga sebagai penulis aku gagal membuatmu mengerti...yayayaya

    BalasHapus