Jumat, Oktober 28, 2011

Sebut Nama Atau Sebut Suku

Di kopol pernah ada seorang user yang bilang kenapa di KTP tidak ada keterangan sukunya? Jawabnya karena kita Bhinneka Tunggal Ika. Sebenarnya waktu itu saya berkomentar bahwa agama juga salah satu dari bhinneka itu lalu kenapa mesti dincantumkandi KTP. Suku adalah takdir bukan hadiah, bukan proses budaya, bukan pula hasil pendidikan, menghina satu suku sama juga menghina takdir dan pemberinya.

Sedangan agama dan kepercayaan lebih pada hasil belajar seperti diketahui bahwa agama itu berisi ajaran. Hasil belajar dari sesorang itu juga berdasar kemampuannya, juga menjadi pilihannya apakah ia merasa nyaman dengan ajaran yang ia terima. Bahkan seseorang yang belajar pelajaran yang sama bisa memandang dan memahami dengan cara yang sama sekali berbeda. Lalu mengapa pemerintah dan sebagaian kita kemudian menggolongkan masyarakat dalam kotak-kotak agama dengan pilihan yang terbatas? Samapi situ si empunya status tidak bisa memberikan jawaban yang berarti.

Bukan jawaban yang salah memang, setidaknya bisa menjadi landasan bahwa kebhinekaan itu menyamakan derajat kita sebagai rakyat Indonesia. Meskipun pada banyak kesempatan kebhinekaan itu dilupakan oleh banyak orang, mereka saling menyerang dan menyebut suatu tindakan seseorang mewakili suatu suku. Tidak perlu dipungkiri bahwa suatu suku biasanya memiliki adat atau kebiasaan yang berbeda dari suku lain bisa sangat bertentangan  bisa juga hanya suatu nilai negatif. Tapi lagi-lagi kita mesti sadar bahwa kita bukan pusat kebenaran.

Penyebutan salah satu dari SARA dalam suatu pertengkaran bisa memicu tawuran hingga peperangan yang lebih luas, rasa tersinggung bisa menjadikan sebab yang sederhana terabaikan. Alasannya yang kemudian muncul adalah soal harga diri. Seseorang bisa menyinggung orang satu negara dengan 1 kalimat bahkan satu kata tapi apa bisa seseorang mendamaikannya dalam 1 kalimat pula?

Jika punya permasalahan personal selesaikanlah secara personal. Jika ingin menyindir sindirlah lebih spesifik, jangan menyindir 1 orang tapi daya singgungnya satu negara. Kecuali Anda memang ingin memicu perang suku dan bangsa. Jika perlu lebih baik sebut nama. Spesifik dan jelas sama dengan mendatangi permasalahan langsung ke sumbernya. Hebat bukan.

Orang yang menyindir dengan melibatkan SARA dengan tegas saya katakan dia memiliki pemahaman sosial dan wawasan kemanusiaan yang rendah.


nb : Selamat membaca dan semoga tersinggung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar