Jumat, Oktober 28, 2011

Sumpah Pemuda, Indonesia atau Amerika?

Kami bangsa Indonesia mengaku berbangsa satu Amerika
Kami bangsa Indonesia mengaku berbahasa satu Amerika                                                                          
Kami bangsa Indonesia mengaku Bertanah Air Satu Amerika
........(Amerika, Oleh Armada Racun)

Begitu skeptisnya pandangan mereka terhadap bangsa sendiri. Tentu saja lagu ini diciptakan bukan tanpa dasar. Bisa jadi sebagai cermin, sebagai sindiran, atau malah sebagai tamparan bahwa Amerikanisasi itu telah tertanam dalam diri kebanyakan orang Indonesia, yang tua maupun yang muda, rakyat juga pemerintahnya. Disadari atau tidak, dan diakui atau tidak kita adalah produk dari ekspansi budaya bangsa lain.

Meskipun maksud tepatnya lagu itu hanya penciptanya yang tahu tapi setidaknya kita bisa menerka. Mungkin lagu ini muncul sebagai pentuk protes penciptanya pada kelupaan kita terhadap sejarah. Butuh ratusan tahun untuk merumuskan Indonesia. Darah dicecer di sepanjang nusantara untuk kembali memiliki bangsa ini sepenuhnya, karena penjajahan adalah suatu penghinaan terhadap harga diri. Sehingga kita menjadi durhaka kepada jika akhirnya malah menjajahkan diri.

Kita tidak perlu menunjuk siapa-siapa saja aktor dibalik Amerikanisasi itu selain menunjuk kepada diri sendiri, sambil bercermin dan berhitung seberapa banyak sisa jiwa Indonesia dalam diri kita. Setidaknya dengan adanya lagu ini kita tersadar kembali bahwa Amerika bukanlah kiblat, dan Indonesia bukanlah tempat sampah  yang menampung budaya-budaya yang mestinya dibuang.

Kita punya segalanya untuk menjadi Indonesia tanpa mesti berkiblat pada Amerika maupun Eropa hanya mesti berani menjadi lebih inovatif dan tak perlu takut salah, menjadi diri sendiri tanpa perlu takut akan dibenci.

Saatnya pemuda yang bertindak, bukan sekedar bicara ataupun bermimpi apalagi hanya menuntut, jika orang tua dan pemerintah terlalu mendikte jadi apa kita, mesti bagaiman kita maka jadikan itu sebagai contoh buruk untuk tidak terjadi lagi. Semoga kita menjadi pemuda yang belajar dari kesalahan pendahulu kita dan juga kesalahan kita sendiri, menjadi pemuda yang punya peran dalam kehidupan bernegara bukan sekedar orang yang mengungkit kesalahan pendahulu kita maupun yang hanya bisa mengagung-agungkan kebesaran sejarah.

Jika semua itu belum dapat kita lakukan maka marilah belajar bersama karena sekali lagi kita adalah pemuda, banyak waktu, banyak kesempatan, banyak pemakluman. Selamat hari sumpah pemuda, semoga mampu menjadi pelopor yang terdepan bagi Indonesia kita.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

1 komentar:

  1. wajar. tidak cuman terjadi di Indonesia. Bahkan orang amerika juga banyak yang benci negara mereka sendiri. Saya yakin walaupun nasionalsme udah banyak terkikis di negeri kita, jutaan pemuda masih bangga berdarah indonesia. kita punya sejarah panjang tentang perjuangan dan bela negara. satu hal yang ga pernah dimiliki oleh negera-negara maju macam amerika. karena mereka ga pernah mengalami penjajahan dari negara lain. Menyoal kiblat kepada amerika, saya pikir tidak ada salahnya selama hal-hal yang dijadikan kiblat adalah hal positif yang tidak bertentangan dengan idealisme bangsa kita yaitu pancasila

    BalasHapus