Sabtu, Januari 14, 2012

Skripsi eh Untitle

Sumpah tadinya niat ngerjain skripsi.
"Kapan mau garap skripsi?"
"Belom tau mau bikin apa."
"Posting di blog bisa 6 artikel sehari, masa bikin skripsi ga bisa?"
"Kan....," dilanjutkan dengan diam.

Ngeblog dan nyekripsi itu pastilah beda, tapi secara energi dan usaha mestinya sama. Sama-sama membutuhkan data akurat dan sama-sama perlu dipertanggungjawabkan. meskipun ketika ngeblog lebih leluasa, dan ekspresif, tapi tetep ada pertanggungjawabnnya kan.bahkan yang just for fun sekalipun. Kalo ingin segala sesuatunya dengan dasar dan argumen subjektif tulis aja buat diri sendiri.

Cara itu bisa jadi malah karya yang lebih mencerminkan siapa pembuatnya daripada skprisi yang cenderung kaku, monoton, dan memaksa, ditulis dengan nyatai dan ekspresif. Segala macam metode dan inspirasi bisa tumplek blek Sampe sekarang kayakna cuma skripsi buat diri sendiri yang bisa begitu. Ga peduli apa kata dosen pembimbing, ga peduli kata tetangga penting yang buat suka. Skripsi untuk diri sendiri, yyyeahhhh. Terdengar selfish tapi lebih independent dan jujur dan fleksibel.

Masalahnya jika itu tidak bisa membuatmu lulus maka bagaimana membuat yang aku suka, dosen dan kampus nerima serta ada manfaat tambahannya, dan bikin lulus pastinya.

Setuju banget sama pernyataan orang, "Produksi tuh gampang yang susah manfaatin hasil produksi". Senasib juga sama kumpulan skripsi di perpus kampus yang nyaris mubazir. Tiap tahun banyak banget produksi skripsinya ngabisin berkilo-kilo kertas, listrik buat ngetik, plus dosen yang stres akibat baca kalimat ga nyambung tiap hari, tapi nilai manfaatnya? Kebaruannya? That's what I meant with I don't know what to make. Masa iya membuat skripsi mubazir satu lagi demi surat kelulusan dan ijazah aspal satu lagi.

Skripsi di perpus kampus yang cuma mengulang-ulang penelitian terdahulu udah bertumpuk-tumpuk. Bikin lulus si empunya dan selebihnya udah

Karena itu pengen garap skripsi yang nyenengin, nyatai, ekspresif, bermanfaat, bikin lulus dan yang paling penting, nambah life skill. Bukan yang bikin merasa diteror buat menyelesaikan apa yang tidak diinginkan. Itulah mungkin bikin banyak orang underpreasure, merasa diteror, stres, kabur dari rumah, bahkan bunuh diri. Ibarat orang sudah tidak bahagia dengan hubungannya tapi masih terus-terus menghadapi pasangan yang terlalu menuntut.

Kapan sistem skripsi ini berubah. Jangan-jangan malah aku yang mesti merubah diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar