"Apa yang tidak membunuhku akan menguatkanku", begitu Nietzche av kutip berulang kali.
saat av merasa sangat terpuruk, merasa kehilangan, merasa tak berarti bagi seseorang atau bahkan banyak orang av menyemangati diri sendiri dengan berkata 'bangkitlah sebelumj keadaan menjadi lebih buruk'. meski tak mudah, terkadang tetap saja berduka, tak sanggup menahan kekalutan, tapi itu lebih baik daripada mengatakan 'ini adalah akhir segalanya'.
Av tidak dapat memungkiri bahwa kadang av berpikir lebih baik kembali ke masa lalu sehingga tidak bertemu dengan kepahitan itu. akan tetapi kembali ke masa lalu memiliki dua resiko yang sama pahitnya, pertama yaitu semakin terluka karena ada kepahitan yang lebih dari yang dialami, kedua kita kehilangan waktu karen mengulang susuatu yang seharusnya sudah dilewati, direlakan dan dipahami.
Ada kalanya ingatan menipu. Sehingga tidak dapat memandang suatu masalah secara utuh. Misalkan saja, ketika jatuh cinta pada seseorang apa yang diingat adalah tentang kebaikannya. kesalahan dan keburukanya bisa begitu saja tertutupi oleh kebaikan yang tidak seberapa. Sedangkan saat terpuruk kebanyakan orang cenderung mengumpulkan kenangan2nya saat ia terpuruk dan mengumpulkan alasan2 mengapa ia terpuruk bukan mengumpulkan alasan-alasan mengapa ia harus bangkit.
keadaan emosi av sendiri saat ini seperti apa Av sulit menggambarkan. masih berusaha meraba-raba ke dalam diri sendiri semakin dalam. mana yang perlu ditangisi, berapa lama mesti berduka, apa yang mesti disyukuri. ya, diputus pacar dengan cara yang tidak av bayangkan sama sekali. Diantara kehilangan pastilah hikmah -meskipun av sendiri lebih percaya bahwa kata-kata ini hanya bentuk penghibur diri-. sebelum akhirnya av menambahi sendiri kata-kata penghibur tersebut dengan cara menginventaris apa yang av dapat. misalkan saat akhirnya av putus dan kembali menjadi jomblo, av bisa kumpul lagi dengan kawan-kawan, melakukan hal bodoh bersama, mendengarkan curhat mereka. sesuatu yang av tidak bisa berikan saat pacaran, karen harus membagi waktu. walaupun jika dipikir-pikir siapa seh yang mau patah hati, tapi anggap aja sebagai imunisas, karena masih ada musuh yang lebih kuat yang nanti harus dihapapi. sesuai apa kata Nietzche yang av kutip di atas.
pokoknya, semua yang menimpa av, av anggap sebagai pelajaran untuk menjadikan av lebih kuat. Pada saatnya setiap manusia akan menangis, jadi tak perlu merasa menjadi yang paling sial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar