Sempat terpikir ga kalo pa yang kamu hayalin (hayalan bukan impian) bener2 terjadi. Walaupun tak 100 persen sama tapi sebagian besar inti ceritana mirip.
Aku pernah menghayalkan bahwa aku adalah Wendy yang berkelana ke Neverland, negrinya Peterpan. Lalu aku pulang dgn cerita baru dan kekecewaan baru, aku mengalami bnyak pengalaman menegangkan tapi sekaligus mendapat kesadaran bahwa Peterpan bukanlah jodohku. Kami memilih jalan masing2. Aku ingin tumbuh, menjadi dewasa, berkarya dan menghasilkan sesuatu, mengambil tanggung jawab dari pilihanku. Sedangkan Peterpan ingin terus bermain n menjadi anak2 selamanya.
Pada suatu titik aku memang bertemu dgn Peterpanku itu. Kami mengalami hari2 penuh keceriaan bersama, tapi ia belum ingin tumbuh namun bagiku hanya dgn dewasalah aku bisa berkarya dan kemudian menjadikan sesuatu berguna bagiku n orang lain.
Apa yang kumaksud dgn dewasa bukan sekedar mengenai sikap ataupun cara menghadapi sesuatu tapi pada bagaimana mengambil tanggung jawab dari apa yang dipilih. Pada titik ini aku benar2 menganggap bahwa dewasa adalah pilihan.
Seseorang dapat bersikap dan mengambil keputusan yang menyenangkan hati semua orang tapi menyenangkan hati semua orang kadang sama halnya dgn merakit bom waktu. Kita menyenangkan hati semua orang tapi di kemudian hari mereka hancur dgn sendrinya karena perbuatan kita.
Bagiku kemudian wendy tetaplah wendy dgn atau tanpa Peterpan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar