galau buat yg k sekian kalinya di sekian malam
aneh sekali bhwa aku merasa tau 'dia' akan datang di kala yang tepat
aneh bhwa aku merasa 'dia' akan menemukanku n aku pasti menyadarinya
aneh bhwa kali ini aku menyukai permainan takdir
orang2 yang datang n pergi bekangan ini, aku seperti tak melihatnya
tak berharap, tak bertarget, tak kehilangan
mungkin aku salah, mungkin semuanya hanya caraku membalut luka yg tak kutau apa obatnya, caraku menghibur diri dalam sekarat, caraku mencegah kematian
Saat sekali waktu luka akan kering, n aku bru saja tersenyum melihat indahnya mentari seseorang merobek luka di tempat yg sama
Aku tak tau benarkah ia manusia, aku baru tau ada manusia se kejam itu
Tak tahukah ia betapa sulitnya untuk sembuh, betapa sulitna untk kembali tersenyum, betapa sulitna untk kembali hidup
N ia merenggut seluruh kebahagiaan kecil yg susah payah kuciptakan
Aku yakin ia tak tau, karena ia begitu dungu untk bisa tau, apa rasa sakit itu
Ia hanya pengecut yg rela merampas hidup n senyum orang lain supaya dirinya tetap bisa menari
Selamanya ia pengecut yg takkan pernah berani mengambil resiko dalam hidupnya
Dan aku mencoba mengingat bagaimana senyum dimulai
berusaha memahami saat senyum itu berakhir
bhkan saat jam berbilang hari, hari berkumpul minggu, minggu menjadi bulan, n bulan demi bulan berganti nama
luka itu masih meneteskan darah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar