Kubah masjid yang terkenal di komplek taman sari. |
Karena saya berangkat dari utara maka saya mesti melewati pasar ngasem yang dulunya merupakan pasar hewan. Dari jauh nampak bangunan yang telah runtuh, inilah yang disebut dengan Pulo Cemeti.
Saya tidak tahu persis apa fungsi bangunan ini dulunya. Yang jelas bangunan ini tadinya beratap sangat tinggi dan kita bisa naik ke atasnya. namun saat saya datang ke sana, satu-satunya pintu untuk menuju runtuhan atap itu terkunci.
Pada minggu pagi itu banyak anak-anak berkumpul daan bermain di sana. Bisa jadi itu adalah anak-anak yang tinggal di dalam komplek keraton (bukan dalam keraton), sebab di sekitar keraton memang sedah di jadikan pemukiman warga, tidak hanya sebagai cagar budaya.
Pada bagian dalamnya nampak atapnya yang runtuh terbuka |
Sebelumnya saya pernah ke sini pada sore hari. Anak-anak dan remaja warga sekitar banyak yang mempergunakannya untuk bermain bola dengan di dalam ruangan. Ada pula yang bemain layang-layang di atap.
Keluar dari Pulo Cemeti saya menjumpai bangunan-bangunan permanen berbentuk segi empat. Tadinya saya mengira itu semacam gardu atau pos ronda akan tetapi saya tidak menemukan pintu untuk masuk ke dalamnya. Lagi-lagi saya tidak menemukan apa fungsi bangunan tersebut.
Terowongan menuju Istana Air Taman Sari |
Terowongan ini tidak terlalu panjang, tidak terlalu gelap juga. Hanya foto ini diambil saat masih pagi sehingga berkas cahaya matahari belum sepenuhnya benderang.
Saya tidak tahu apa namanya ini. Bila anda berniat berkeliling daerah sini dan hawatir tidak ketemu atau kesasar karena di daeraah ini padat dengan pemukiman warga, silakan sewa guide, tidak terlalu mahal saya kira.
Saya juga tidak tahu apa namanya ini. Bangunan ini mengingatkan saya pada film-film yang bertema Istana Sentris, karena memang bangunan ini taadinya berada di dalam komplek istana. |
Istana Air Taman Sari |
tu bukan foto fotomu kan?
BalasHapusfoto di postingan ini semuanya karya pribadi saya.....
BalasHapus