Setalah 2,5 jam lalu bermacet ria di daerah Jl. Kiai Haji Ahmad Dahlan yang menuju Nol kilometer dimana mempelai putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X akan di kirab, lalu berlari menuju depan gedung agung untuk mencari teman yang sudah siap sedia untuk menyaksikan kirab, kemudian sinyal menghilang begitu saja, sehingga hanya keajaiban yang dapat mempertemukanku dengan teman-teman diantara beribu manusia berkeringat yang menunggu sang putri lewat.
Selama berlari menuju arah timur itulah tiba-tiba aku pengen bikin film pendek sekitar 3 menit, 3 minutes movie. Isinya tentang seorang gadis yang berlari diantara orang-orang yang berjalan menuju arah yang sama.Dia berlari terburu-buru dengan semangat gajian, dan sesekali menengok ke arah jam tangan sambil terengah-engah.
Setalah di tempat yang ia tuju, ribuan orang sudah siap di tempat. Dia celingukan, mencari sesosok makhluk yang familiar. Berpindah-pindah dari kepala ke kepala tak kunjung jumpa. Selama matanya mecari itulah otaknya berpikir ke arah yang lain. Mempertanyakan sesuatu yang lebih mendasar. Mengapa dirinya disana mencari seseorang entah untuk apa. Hidupnya bergulir kembali dalam flash back yang cepat. Obsesinya tentang orang yang ingin dia temui. Keinginnanya untuk jumpa. Penantiannya, yang membuat tiap hari terasa lama. Hingga pada kenyataan bahwa selama ini dia memaksan diri, sedangkan orang yang ingin ditemuinya tersebut seringkali bersikap masa bodoh. Kesadaran yang tiba-tiba muncul dan membuatnya bahagia.
Gadis itu balik badan. berlari ke arah berlawanan dengan orang-orang tapi dengan senyuman. begitulah ceritanya.
Hari ini aku pun tidak jadi menyaksikan kirap sang putri dan pangeran. Karena saya punya tanggung jawab untuk diemban, meski setelah tiba di tempat seperti tidak diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar