Sering kan kawan-kawan denger ada korban fashion atau korban mode? Olok-olok ini biasanya dipakai untuk orang-orang yang terlalu update soal fashion padahal dia bukan artis sehingga terlihat aneh di antara orang lain. Masalah update dan tidak update ini akan selesai dengan sendirinya ketika apa yang dipakai sudah populer, saat rumah mode hingga pasar emper toko menjual barang serupa. Tapi fashion bisa melukai lebih dari itu. Berikut contohnya :
1. Melukai Kantong
wewomentoday.com |
2. Melaukai Fisik
beritasatu.com |
freewebs.com |
- Melukai kaki, seringkali seseorang memaksakan diri memakai sepatu yang kelihatan pas di kaki dan kostumnya meskipun kurang nyaman, membuat lecet, berdarah, bahkan bengkak. Sepatu yang indah dan nyaman memang punya harga yang sebanding, rego nggowo rupo orang jawa bilang.
- Menyiksa perut, karena ingin langsing seperti model-model dan manekin di toko banyak yang rela diet ketat hingga merelakan dirinya kelaparan bahkan kurang gizi. Karena banykanya kasus ini pemerintah Spanyol pernah memberlakukan aturan untuk memperbesar ukuran pinggang manekin.
- Menyiksa tubuh, banyak orang seringkali memakai kostum yang tidak pas dengan cuaca. Misalnya saat panas terik memakai hot pant di luar ruangan. Ini menyebabkan kulit tidak terlindungi dari sinar matahari. Akan lebih nyaman memakai bawahan bahan katun yang agak panjang sehingga dapat melidungi kulit dari matahari sekaligus menyerap keringat.
- Tidak aman, karena ingin cantik seseorang ingin rela memakai pakaian yang tidak bisa mengamankan 'asetnya'. Kasus yang paling sering adalah kemben mlorot.
- Memalsukan, yang paling sering adalah ukuran buah dada sampai-sampai menyumpalnya. Sesuatu yang palsu tentu saja tidak senyaman ukuran aslinya. Selain ukuran dada yang tak kalah sering yaitu bulu mata.
3. Melukai psikis
Salah berkostum bisa membuat hati sakit sekaligus malu karena cemooh dan seloroh, bahkan bisa mengakibatkan pengusiran. Seperti yang dialami Rihanna akibat top less saat di pedesaan.
4. Melukai nilai-nilai budaya
Hal ini bisa terjadi jika invasi budaya asing terlalu berpengaruh sehingga cara berpakaian lokal tergeser. Contohnya di Indonesia sendiri sebelum batik di klaim oleh Malaysia, posisi batik jauh bila dibangdingkan dengan pakaian-pakaian bergaya Eropa
Berpakaianlah berdasarkan prioritas, nyaman atau sekedar cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar