Kamis, November 03, 2011

Wisuda = Drama

Wisuda adalah drama, itu pendapat saya dari pertama datang di acara wisuda beberapa tahun lalu.

Pria dan wanita menyiapkan, memilih kostum, dan make up untuk tampil beberapa waktu, dan kemudian foto-foto. Meskipun bagi orang lain itu adalah sebuah perayaan, dan dalam perayaan sedikit lebay dan over acting merupakan hal yang wajar. Beberapa lainnya kecewa karena tak seperti yang diharapkan, ada pula yang mengambil tempat untuk menyendiri. sedangkan beberapa yang lain sudah mulai depresi dengan status pengangguran.

Berikut beberapa kisah drama wisuda yang pernah terjadi di kampusku:

Wisuda teman-teman seangkatan
Drama termehek-mehek, ceritanya hubungan sang wisudawati dan pacarnya tidak direstui oleh orang tua. Sehingga saat mereka bertemu usai upacara wisuda orang tua si wisudawati sudah bersiap untuk memisahkan mereka, bahkan kabarnya yang memisahkan mereka dan menyingkirkan sang pacar adalah preman sewaan orang tua si wisudawati.
Selingkuhan, keluarga sang wisudawan tidak ada yang hadir untuk mendampingi, yang masuk adalah dua orang wanita cantik, yang satu adalah pacarnya dan satunya lagi adalah selingkuhannya. 
Untuk siapa dia datang, nah wanita ini dekat dengan dua orang wisudawan sekaligus. Ia mondar mandir menemui mereka secara bergantian dan menjadi agak canggung saat mereka berkumpul. Apakah dia memang datang untuk keduanya?
Sang mantan, sebenarnya mereka berteman baik walau sudah mantan, tapi pacar sang wisudawan mendadak cemburu saat akhirnya mereka berfoto berdua. Kisah yang lain adalah saat mantan wisuda bareng, tapi sang wisudawati didampingi pacar barunya sehingga ia mesti mencuri-curi untuk bisa foto bersama.
Itulah beberapa kisah drama wisuda. Apapun kisah Anda, maka itulah yang terhebat. meskipun sikap saya ini mengundang pendapat bahwa sebenarnya saya cemburu karena teman-teman seangkatan sudah lulus dan saya belum, tapi saya tetap berpendapat bahwa wisuda adalah drama. Sangat cocok untuk drama queen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar