Ada begitu banyak tempat untuk jatuh di dunia ini. Tapi mengapa mesti di sana?
Hari yang cerah saat Av tiba-tiba ingin bersepeda keliling kota. Kupikir itu hari minggu ternyata masih Sabtu, tapi tak mengapalah hasrat terlanjur tinggi. Di bawah terik siang meluncur dengan Si Shopie Blue Image ke Condong Catur dimana fixie merah ferari beristirahat di kos pemiliknya.
Istirahat beberapa jam, yang punya fixie tidur Av membawa kabur itu sepeda merah ngejreng. Kukayuh dari gang ke gang belok belok ganti nama jalan dan eng ing eng tidak ingat lagi tadi yang udah kulewati jalan yang mana aja.
Tibalah pada jalan yang sepertinya aku kenali. Pamela 6 lalu Indomaret….loh loh ini kan…(tidak salah lagi). Jalan terus jangan pedulikan apa kata setan dalam hati. Melaju dan melaju dan akhirnya terus melaju tanpa kendali di turunan jalan dan bruk…..brrrrr….aaaaarrrrrrrrrrrrrgggggggghhhhhhhhhhh. Hilang kendali dan terlempar dari sepeda, melayang sejenak, dan aspal dengan pipi kanan pada kecepatan 30km per jam (bayangin sendiri :P).
Where am I? tepat di depan gang jalan masuk sebuah kontrakan yang aku kenali. Oh God….oh Yes…but ……oh No…. Ada begitu banyak tempat di dunia ini untuk jatuh, menjatuhkan diri ataupun nyungsep tapi kenapa mesti di sana. The night before I dreamed of him n his girl. The night before n the night before n before….damn. Masa iya Av dikirimkan padanya seperti bidadari yang jatuh dari sepeda. Itu sungguh lebay ya Tuhan.
Akhirnya masuklah Av ke kontrkan itu. Menjadi wanita yang datang membawa luka. Sakit, perih oleh luka di siku, lutut, pinggang dan pipi. Ga bawa dompet, uang, maupun hp. Meminta perban dan air minum. Andai kecelakaan parah hingga menyebabkan kematian aku akan menjadi wanita tanpa identitas (korban film :D). Untung kecelakaannya hanya menyebabkan lecet, haus, dan heran… kenapa mesti di sana ya Tuhan, aku juga mempipikan pria itu malam sebelumnya dan seblelumnya lagi dan sebelumnya lagi.
Setelah mendapat minum dan betadine akhirnya saya kembali ke teman yang sedang tidur dan belum tau sepeda cakepnya itu kulukai. Melaju perlahan tapi terus melaju belok belok gang jalan dan akhirnya nyampe di blakang Amikom lagi, Av ga tau jalan pulang padahal lutut dan tangan udah nyeri banget.
Waktunya gunakan jurus jitu, tanyakan saja pada orang-orang. Nah begitu lebih aman. Akhirnya ambil jalan memutar memang lebih jauh dan lama, daripa jalan singkat tapi kesasar lagi sama aja ga nyampe-nyampe.
Sang teman yang sedang tidur seketika terlempar kembali ke dunia nyata saat Av kembali, dan ia tampak lebih lusuh dari Av yang barusaja terlempar dari sepeda.
Pipi kanan menjadi bakpao dengan tonjolan hitam kemerahan dan lengan kanan atas tak dapat menganggkat. Tenang ini hanya proses, hasilnya akan lebih cantik dari sebelumnnya :P. Hanya butuh istirahat cukup dan minum air putih minimal 2 liter sehari, supaya tidak mudah heran dan haus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar