Rabu, Oktober 26, 2011

Between Liar and Womanizer I

Pembahasan dangkal berbekal kopi tubruk. Di suatu warnet dengan AC tak berfungsi dan 4 PC tanpa koneksi.


Giacomo Casanova
Liar and womanizer. Apa sih? Pembahasan ini mucul ketika sebelumnya seorang teman "dipermainkan" oleh sikap seorang wanita. She is a crocodile, katanya. No she is a liar, kataku. Womanizer tidak selalu liar, liar juga juga tidak mesti womanizer. Hanya kadang beberapa womanizer kacangan menggunakan metode berbohong, akting, membual, dan modal besar untuk mendapatkan targetnya. Sedangkan a truly womanizer membiarkan targetnya mengetahui sepak terjangnya tapi toh si target tetap menginginkannya. Contoh womanizer terkenal sepanjang jaman adalah Giacomo Casanova. Semua wanita tahu recordnya, namun mereka tetap menginginkan Casanova.

Penggunaan kata womanizer di sini ditujukan segala macam buaya, jantan maupun betina, juga mereka yang menakhlukkan targetnya yang lawan jenis maupun sejenis. Jadi sebenarnya pilihan kata womanizer kurang tepat, karena kata tersebut hanya digunakan untuk lelaki tapi saya memaksakan diri. Terserah apa pendapat kamu.

Dalam kasus teman saya ini ia menghadapi seseorang yang memiliki kemampuan merayu cukup baik, akan tetapi setelah semua rayuan dan tanggapannya teman saya ini DITOLAK. Mesra tapi koq teman. Tak dibiarkan pergi tapi juga tak diterima proposalnya. So, what kind of girl is she? I think she just girl being.

Ada beberapa orang yang womanizer tanpa mesti jadi liar. Pada tipe orang seperti itu biasanya memilki suatu kualitas kepribadian yang sangat berhubungan dengan kemampuan sosialnya. Atau bisa dibilang memiliki kecerdasan sosial yang bagus. Dia mampu membaca keadaan orang lain. Dia tahu mana informasi yang mesti dimunculkan untuk menarik lawan jenisnya tanpa mesti jadi pembohong. Seperti yang dikatakan oleh Casanova bahwa kunci utama untuk dicintai adalah menjadikan diri layak untuk dicintai.

Bahkan beberapa womanizer yang pernah saya temui tidak menutupi statusnya, pekerjaanya, bahkan kebodohan alamainya. Karena itulah sebagai seorang penggombal dia tetap punya harga diri dan masih tetap terpercaya.

Sedangkan untuk pembohong, yang biasanya menjadi kebohongan awal mereka adalah tentang perasaan mereka terhadap pasangan sebelumnya. Seringkali mereka mengumbar kekurangan atau kekecewaannya pasangannya sebelumnya. Meskipun itu bukan kebohongan, toh itu tetap tidak etis untuk diceritakan. Jika ia menceritakan seluruh kekurangan mantannya, bukan kekurangan dalam hubungan mereka, maka kemungkinan dia juga akan menceritakan kekurangan kamu pada orang lain, dan dipastikan dia bukan womanizer.

Jadi meskipun womanizer tak harus jadi liar. Bagaimanapun pembohong itu tetap rendah meskipun hasilnya melimpah.

2 komentar: