Jumat, Oktober 21, 2011

Semangat Bro

Sore ini, 21 Oktober2001, seorang kawan mengejar kereta ekonomi ke Jakarta untuk perempuannya. Dari Jakarta ke Medan dengan pesawat. sampai medan meanjutkan dengan bis perkebunan tempat perempuan itu berada.

Apakah dia perempuan yang beruntung? Jawabannya belum ada sekarang.

Seorang pria -tak bisa dikatakn putus asa tapi nyaris linglung-  yang mencoba mengejutkan kekasihnya dengan berkunjung tiba-tiba, tanpa pemberitahuan, mengharapkan cinta bersambut, membayangkan dia yang di sana terperangah atau meloncat dari menara saking bahagia, klise memang. Atau terkejut jika ternyata yang di sana sedang sibuk dengan dirinya juga pria lain yang entah siapa, sama-sama klise.Hingga saat ini kita masih tak tahu siapa yang akan terkejut.

Semua mengharapkan yang terbaik, dan yang terbaik bukanlah yang kita inginkan, karena kadang pikiran kita terlalu pendek untuk memikirkan apa yang baik di hari kemudian, dan bahkan jika hari ini sangat menyakitkan kita tak peduli lagi apa yang baik di hari esok, tapi apa yang diinginkan hari ini. Dari mulai saat itu tidak memikirkan untuk bangkit.

Whatever will be will be, seandainya pun tidak berhasil dengan perempuan itu, setidaknya prosesenya akan mendewasakan dirinya. Seperti kata-katanya sendiri,  "keputusan yang salah itu tidak ada, yang ada adalah keputusan yang disesali". Setelah segala upaya semoga tidak ada yang disebut penyesalan itu. Dari semua kegagalan semoga ia hanya takut gagal karena tak pernah mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar