Ini bukan membicarakan tentang mereka menikah atau tidak, atau seberapa banyak mantan pacar yang mereka miliki. Meskipun kebanyakan alasan menikah adalah cinta tetapi kenyataanya tidak semua menikah karena cinta. Tidak sedikit orang yang menikah untuk alasan kemanan, dan stabilitas semata., atau karena lelah dihujani pertanyaan orang-orang, bahkan karena lelah percaya bahwa ia akan menemukan cinta yang benar-benar menusuk hatinya. Sehingga tidak sedikit orang yang menikah hanya karena pilihan emosional.
vogue.com |
Jodoh memang hanya Tuhan yang tahu, tapi konsep jodoh juga cuma Tuhan yang tahu persisnya. Apakah seseorang memang ditakdirkan melewati banyak cinta sedangkan yang lain tidak, atau hanya sekedar bayang-bayang cinta. Ini juga tidak sepenuhnya pasti, just for fun.
Berikut saya sebutkan orang-orang yang kemungkinan kesulitan menemukan cintanya beserta alasannya:
1. Orang yang dipuja-puja
Orang yang dipuja-puja seperti aktris dan model cantik cenderung menikah berkali-kali bukan semata-mata karena mereka senang berganti pasangan akan tetapi karena seringnya mereka dipuja-puja sehingga terbentuk skema kepribadian yang ingin selalu dipuja. Sikap ini kadang terbawa hingga ke dalam hubungan percintaan. Setiap orang butuh orang untuk mengerti dan dimengerti bukan yang memuja atau dipuja. Jika tak mampu dan mau menyadari bahwa dalam hubungan percintaan dia dan pasangannya sejajar maka gonta-ganti pasangan tidak akan berhenti.
2. Pemikir
halfdone.wordpress.com |
Seorang pemikir bisa saja menemukan bahwa hubungan dalam percintaan itu sangat sederhana, tapi bisa juga malah meletakkan varibel-variabel yang rumit dalam mencari penjelasan tentang cinta itu sendiri. Jika ia terlalu banyak berpikir sampai-sampai lupa menjalaninya maka cintanya berhenti di teori. Pasangannya adalah pikirannya sendiri bukan seseorang.
3. Player
ngerumpi.com |
Meskipun seorang player cenderung mudah berganti-ganti pasangan, tidak berarti mudah pula menemukan cintanya. Dalam diri seorang player seringkali terjadi bias perasaa, antara hasrat menaklukan dan mencintai..
4. Kelewat Jelek
Kenyataanya good looking itu membawa kesan positif sehingga banyak didekati lawan jenis maupun yang sejenis, tapi bagaimana jika kawan-kawan bukan Darius Sinatria yang baru lahir saja sudah ganteng. Karena sedikitnya jumlah orang yang mendekati maka menyulitkan proses seleksi.
5. Kelewat Miskin
Era emansipasi wanita belum benar-benar lewat. Buktinya hingga kini masih banyak Cinderela. Jika yang miskin adalah lelaki wanita akan berpikir ulang untuk tetap bersamanya, karena mereka cenderung memilih pria mapan secara ekonomi.
sequentialcrush.blogspot.com |
6. Terlalu Pintar
Bila yang terlalu pintar adalah lelaki biasanya tidak terlalu masalah, tapi jika yang terlalu pintar adalah perempuan laki-laki cenderung menghindar. Mebanyakan dari pria merasa gengsi jika berada di bawah perempuan dalam hal kecerdasan dan penghasilan.
7. Terlalu Kaya
Orang yang telalu kaya akan sulit mendapatkan cintanya karena jika ada orang yang mendekatinya ia cenderung curiga, ia didekati karena cinta atau kekayaaanya. Karena itu orang kaya sering kali mecari pasangan yang sebanding harta, selain untukmeningkatkan bisnis juga untuk menghindari kecurigaan itu.
8. Eksentrik
Orang-orang eksentrik bisanya memiliki sikap, tingkah laku, dan pola pikir yang berbeda dari kabanyakan orang. Karena itu tak mudah mencari orang yang sehati dengannya.
bocoran-bocoran.blogspot.com |
9. Perfeksionis
Si perfersionis ini cenderung memiliki kriteria berlebihan dalam mencari pasangan. Padahal tak ada manusia sempurna.
rissamdan.blogspot.com |
10. Workaholic
Para workaholic cenderung menghabiskan waktu lebih banyak untuk memikirkan pekerjaanya daripada dirinya sendiri. Tak heran jika seringkali kehidupan pribadinya terbengkalai. Semakin tahun jumlah workaholic semakin mningkat.
11. Takut
Ketakutan memang seringkali membuat seseorang berhenti melangkah. Jika ia tidak keluar dari dari rasa takutnya atau menelaah sumber rasa takutnya itu maka selamanya ia akan di serang rasa takut yang sama. Rasa takut ini meliputi takut terluka ini biasanya dikarenakan trauma, takut menyakiti pasangannya biasanya karena memiliki kekurangan, takut keluar dari zona nyaman karena terbiasa sendiri, takut kehilangan keseimbangan hidupnya karena mesti berbagi.